Akulah senyawa yang lahir diantara tumpukan sampah dan debu jalanan
Aku
Dengan hausku
Aku
Dengan laparku
Aku
Dengan tangisku
Aku menjerit
Keroncong perut melilit di tengah kemiskinanku
Sakit yang mendera diantara lapar dan hausku
Diantara terik panas matahari
Saat kau cerca
Saat kau maki
Saat kau hardik
aku tak beralas kaki
tak berpayung topi
Kalian menelanjangiku diantara cibiran kasar
Dimana nuranimu....
Tuan
Tolong kami!
Tuan
Kasihani kami!
Tuan
Lindungi kami!
Tangis kami ,tangis anak negeri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar