Kamis, 23 Desember 2010

Belantara Sastra

ketika terpijak di hampar rumput nan hijau
tersudut pandang mencari aroma bunga tebarkan wangi
namun taklah wanginya harumkan Ruang Di langit
tak jua berikan tanda air rintik hempas ke bumi
laksana di padang pasir
gersang tanduskan tanah di pijakan,tak kan tersiram
Bayang kesejukan tak lah pasti

Bunga terisep madu Kumbang
di pelataran rumput hijau tak berair
Belai kasih kumbang ilusikan khayal berujung hasrat
lewati diri,saat kau ada menyapa
namun tak jua hampiri harumnya sang Pelakon
Sesakkn dada,sesalkan diri
ratapi kegersangan hati
yang terlelap bersama kecewa dan rona tak berikan cerahnyatersakiti sepi

Jerat waktu yang terlampau
bersama ASA
qu raih Mimpi terseka hati yang mencibir
harapkan Hawa _belai kala penattmelangkah pun Goyah
seolah diri terkhempas sesak
tapaki ruang tak membuatmu menyapa gelap

Terlupakan akan hati terseret ke jurang dosa
tak sanggup gapai_mu
Resah ,gelisah menyatu dalm jiwa sang _HAWA
menanti harao tuk tak sia_sia kan sang pelakon
jemariya merambah di balik lontar celoteh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar