Sederhana terjabar
Di tepian hati yang membisu di kisah usang
Sempat kecewa dan luka
Bersetubuh dengan alur takdir nyata
Protes diri berjalan di kelokan bercadas
Menuju jurang
Terhempas di altar berpilar
Pisahnya senyawa raga
Manakala menyapa bumi
Lelap di 17 tahun lamanya ku terdiam
Dalam Ego jiwa menutup tabir
Kisah yang menjadi Tanyanya
Pasrah
Terungkap
Di sela waktu yang tak terduga
Suara asing menyapa
Mama!
Berbalas namun sesak
Meluluhkan hati sesaat
Agar jelas bertutur
Untuknya
Cerminan diri yang retak
Tak bisa terpajang di dinding tatapnya
Berlumpur
Bernoda
Berdebu
Sudut ruang akan memburam
Lembab dan berjamur
Diantara cat putih di sekitar pandang
Warnanya menjadi rusak kala mata-mata menjamah
Namun
Tak bergeming
Kukuh tak lantakkan niat
Sosokmu menjadi sosoknya
Akan darahmu
Menjadi darahnya
Menyatu takkan termakan jentera masa
Crystal raga terpahat di tepian takdirnya
Sinarnya Memancar terangi lorong gelap
Dalam keabadian kasih
Diantara Iklasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar